Program Vaksinasi HPV Nasional

Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Daftarkan anak perempuan Anda untuk vaksinasi HPV gratis. Lindungi generasi masa depan dari ancaman kanker serviks.

#2
Peringkat Kanker Terbanyak

pada perempuan di Indonesia1

Sumber: WHO, UNFPA
Diakses 24 Nov 2025
#3
Peringkat Dunia

setelah India dan China1

Sumber: World Cancer Research Fund (WCRF)
Diakses 4 Jun 2024
36.000
Kasus Baru

setiap tahunnya1

Sumber: WHO, UNFPA
Diakses 24 Nov 2025
99%
Dikaitkan HPV

risiko tinggi1

Sumber: WHO, UNFPA
Diakses 24 Nov 2025

Apa Itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah perubahan sel-sel secara tidak normal pada leher rahim/serviks yang tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker. Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi HPV (Human Papillomavirus), virus yang sangat umum menular melalui kontak seksual.

Penyebab Utama

Hampir 100% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) terutama tipe 16 dan 18 yang ditularkan melalui kontak seksual.

Perkembangan Lambat

Dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks membutuhkan waktu 15-20 tahun, memberikan peluang besar untuk pencegahan dan deteksi dini.

Bisa Dicegah

Kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling bisa dicegah melalui vaksinasi HPV dan deteksi dini dengan pemeriksaan Pap smear rutin.

Mengenal Virus HPV

Human Papillomavirus (HPV) adalah patogen virus yang paling umum ditularkan melalui kontak seksual dan merupakan penyebab utama kanker serviks

Ilustrasi Virus HPV (Human Papillomavirus) dari Embryo Project Encyclopedia

Ilustrasi struktur virus HPV (Human Papillomavirus) Tipe 6, 11, 16 dan 18

Sumber: Embryo Project Encyclopedia - Arizona State University

Apa Itu HPV?

Human Papillomavirus (HPV) adalah patogen virus yang paling umum ditularkan melalui kontak seksual. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV yang diklasifikasikan berdasarkan risiko onkogeniknya.

Virus ini menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit dan selaput lendir, termasuk area genital, mulut, dan tenggorokan.

Cara Penularan

  • Kontak seksual (vaginal, anal, atau oral)
  • Kontak kulit ke kulit di area genital
  • Dapat menular bahkan tanpa gejala yang terlihat

HPV Risiko Tinggi

Tipe 16 dan 18

Bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia. Tipe 16 dan 18 adalah penyebab utama kanker serviks dan dapat menyebabkan perubahan sel yang tidak normal pada serviks.

Dampak: Dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kanker orofaring (tenggorokan).

HPV Risiko Rendah

Tipe 6 dan 11

Biasanya menyebabkan kutil kelamin (genital warts) dan perubahan sel yang tidak berbahaya. Meskipun tidak menyebabkan kanker, kutil kelamin dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Dampak: Menyebabkan kutil kelamin (condylomata acuminata) yang dapat muncul di area genital, anus, atau mulut.

Deteksi HPV

Infeksi HPV sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga penting untuk melakukan skrining rutin seperti Pap smear atau tes HPV DNA untuk mendeteksi adanya infeksi atau perubahan sel serviks secara dini. Deteksi dini sangat penting karena dapat mencegah perkembangan kanker serviks.

Referensi: Informasi berdasarkan Embryo Project Encyclopedia - Arizona State University

Faktor Risiko Kanker Serviks

Kenali faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks

Infeksi HPV Risiko Tinggi

Terutama tipe 16 dan 18 yang merupakan penyebab utama kanker serviks

Aktif Seksual di Usia Muda

Aktif secara seksual pada usia muda, yaitu di bawah 18 tahun

Banyak Pasangan Seksual

Memiliki pasangan seksual lebih dari satu meningkatkan risiko paparan HPV

Infeksi Berulang

Infeksi berulang pada jalan kelamin, salah satunya karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin

Imunitas Lemah

Memiliki imunitas tubuh yang lemah, menderita penyakit HIV/AIDS

Merokok

Merokok ataupun sebagai perokok pasif dapat meningkatkan risiko

Riwayat Keluarga

Memiliki riwayat keluarga dengan kanker meningkatkan risiko

Pil KB Jangka Panjang

Mengonsumsi pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko

Riwayat Pap Smear Abnormal

Adanya riwayat tes pap smear yang abnormal sebelumnya

Gejala Kanker Serviks

Kenali gejala-gejala kanker serviks untuk deteksi dini

Kanker Serviks Tidak Bergejala pada Tahap Awal

Pada stadium awal, kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala. Inilah mengapa skrining rutin sangat penting untuk deteksi dini.

Gejala Kanker Serviks Fase Lanjut

Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa gejala sebagai berikut:

Keputihan Abnormal

Keputihan dalam jumlah yang banyak dan berbau

Perdarahan Saat Berhubungan

Perdarahan dan rasa tidak nyaman pada vagina ketika melakukan hubungan seksual (contact bleeding)

Perdarahan Tidak Wajar

Perdarahan tidak wajar dari vagina padahal sedang tidak haid

Menstruasi Tidak Teratur

Siklus menstruasi tidak teratur dan cenderung menjadi lebih panjang

Nyeri Panggul

Rasa sakit pada panggul (di perut bagian bawah), pinggang (punggung bawah) atau kaki

Penurunan Berat Badan

Hilangnya nafsu makan sehingga menyebabkan berat badan menurun

Kelelahan

Badan terasa lemah dan mudah lelah

Gejala Jika Kanker Menyebar

Jika sel kanker telah menyebar ke jaringan atau organ lain dekat serviks, gejala di bawah ini juga mungkin timbul:

  • Nyeri atau sulit untuk buang air kecil, hingga berdarah
  • Diare, hingga BAB berdarah
  • Kaki bengkak, nyeri tulang

Diagnosis Kanker Serviks

Skrining dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks dan sel prakanker yang mungkin berkembang menjadi kanker serviks

Tes IVA

Inspeksi Visual Asam Asetat

Dilakukan dengan cara meneteskan cairan asam asetat 3-5% pada leher rahim. Apabila mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih.

Pap Smear

Pemeriksaan Sel Serviks

Bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.

Tes HPV DNA

Deteksi Genetik Virus

Pemeriksaan HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.

Pencegahan Kanker Serviks

Lakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks

Vaksinasi HPV

Vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi Human Papillomavirus, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Vaksin HPV memberikan perlindungan hingga 90% terhadap kanker serviks.

Rutin Pap Smear

Untuk mendeteksi perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker, wanita sebaiknya memulai pemeriksaan pap smear pada usia 21 tahun. Jika hasilnya normal, lakukan setiap tiga tahun sekali sudah cukup.

Berhenti Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan menyebabkan kanker serviks. Maka, dengan menghindari asap rokok dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks.

Gaya Hidup Sehat

Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi HPV, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup.

Seks yang Aman

Hindari memiliki banyak pasangan seksual untuk mengurangi risiko paparan HPV. Gunakan kondom untuk perlindungan tambahan meskipun tidak sepenuhnya mencegah penularan HPV.

Mengapa Vaksinasi HPV?

Vaksin HPV adalah pencegahan primer paling efektif terhadap kanker serviks

95-100%
Tingkat Perlindungan

Vaksin HPV dapat mencegah >90% (95 - 100%) kanker yang disebabkan oleh HPV2,3

2 Dosis
Untuk Anak 9-14 Tahun

2 dosis untuk anak usia 9-14 tahun. Jarak antara dosis 1 dan dosis 2 sekitar 6 bulan.

3 Dosis
15-45 Tahun

3 dosis untuk usia 15-45 tahun. Diberikan dalam interval 0, 1-2, dan 6 bulan.

Aman
Efek Samping Ringan

Efek samping umumnya ringan seperti nyeri di area suntikan atau demam ringan.

Jenis Vaksin HPV

Tersedia beberapa jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin FDA

HPV2 (Bivalen)

Serotipe:
16, 18
Pencegahan:
Kanker serviks
Dapat diberikan pada:
9 - 25 tahun (wanita)
Pemberian dosis:
  • 9-14 tahun: 2 dosis, interval 6 bulan
  • 15 - 30 tahun: 3 dosis, interval 0, 2, 6 bulan
Brand:
Vaceta, Cervarix

HPV4 (Kuadrivalen)

Serotipe:
6, 11, 16, 18
Pencegahan:
Kanker serviks & kutil kelamin
Dapat diberikan pada:
9 - 45 tahun (wanita)
9 - 26 tahun (pria)
Pemberian dosis:
  • 9-14 tahun: 2 dosis, interval 6 bulan
  • 15 - 45 tahun: 3 dosis, interval 0, 2, 6 bulan
Brand:
Nusagard, Gardasil 4

HPV9 (Nonavalen)

Serotipe:
6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, 58
Pencegahan:
Kanker serviks, anus, orofaring, & genital warts (kutil kelamin)
Dapat diberikan pada:
9 - 45 tahun (wanita)
9 - 26 tahun (pria)
Pemberian dosis:
  • 9-14 tahun: 2 dosis, interval 6 bulan
  • 14 - 45 tahun: 3 dosis, interval 0, 2, 6 bulan
Brand:
Gardasil 9

Cara Mendaftar

Ikuti langkah mudah untuk mendaftarkan vaksinasi HPV

1

Periksa Kelayakan

Pastikan Anda berusia 9-45 tahun.

2

Daftar Online atau datang ke fasilitas kesehatan terdekat

Daftarkan melalui platform ini atau datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

3

Siapkan Dokumen

Dokumen yang diperlukan:

  • • Kartu identitas (KTP/KK/KIA/Akta Kelahiran)
  • • Kartu Keluarga
4

Jadwal Vaksinasi

Dosis pertama akan diberikan sesuai jadwal. Dosis kedua diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama untuk perlindungan optimal.

Siap Melindungi Wanita/Perempuan Anda dari Ancaman Kanker Serviks?

Daftar sekarang untuk program vaksinasi HPV gratis

Mulai Pendaftaran

Siapa yang Harus Divaksin?

Perempuan

Usia 9-14 Tahun (Prioritas Utama)

Kelas 5-6 SD - Program gratis melalui BIAS. Dosis: 2 kali dengan jarak 6-12 bulan.

Usia 15-26 Tahun

Catch-up vaccination. Dosis: 3 kali (0, 1-2, dan 6 bulan). Konsultasi dengan dokter diperlukan.

Usia 27-45 Tahun

Dapat diberikan setelah konsultasi medis dan diskusi risiko-manfaat dengan dokter.

Kontraindikasi

⚠️ Tidak Dianjurkan Untuk:
  • • Ibu hamil (dapat diberikan setelah melahirkan)
  • • Alergi berat terhadap komponen vaksin
  • • Sedang sakit berat atau demam tinggi
  • • Riwayat reaksi anafilaksis pada dosis sebelumnya

Catatan: Ibu menyusui BOLEH menerima vaksin HPV. Konsultasikan dengan dokter untuk kondisi kesehatan khusus.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa itu vaksin HPV?

Vaksin HPV adalah vaksin yang memberikan perlindungan terhadap infeksi virus Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab utama kanker serviks, serta kanker lain seperti kanker vulva, vagina, penis, dan anus, dan juga kutil kelamin.

Bagaimana cara kerja vaksin HPV?

Vaksin HPV bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap virus Human papillomavirus. Ketika tubuh terpapar virus HPV asli di masa depan, antibodi yang sudah ada akan mengenali dan mengikat virus tersebut, sehingga mencegah infeksi sel.

Apakah vaksin HPV aman untuk saya (Perempuan/Wanita)?

Ya, vaksin HPV sangat aman. Telah digunakan di lebih dari 100 negara dan telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia. Efek samping umumnya ringan seperti nyeri di area suntikan, kemerahan, atau demam ringan yang hilang dalam 1-2 hari.

Berapa kali harus divaksin dan kapan waktu yang tepat?

Untuk anak usia 9-14 tahun: 2 dosis dengan jarak 6-12 bulan. Untuk usia 15 tahun ke atas: 3 dosis (bulan ke-0, 1-2, dan 6). Waktu terbaik adalah sebelum aktivitas seksual pertama, idealnya di usia 11-12 tahun.

Jika sudah pernah kena HPV atau kutil kelamin, apakah boleh vaksin?

Ya, Anda tetap bisa mendapatkan vaksin HPV meski sudah pernah mengalami kutil kelamin atau infeksi HPV. Vaksin tidak mengobati infeksi yang sudah ada, tetapi dapat mencegah infeksi tipe HPV lain yang belum pernah menginfeksi Anda. Vaksinasi juga berpotensi membantu membersihkan virus kutil kelamin pada pengidap.

Apakah ibu hamil boleh vaksin HPV?

Tidak dianjurkan untuk vaksin HPV saat hamil, sebaiknya ditunda hingga selesai persalinan. Meskipun tidak ada bukti bahwa vaksin berbahaya bagi janin, data keamanan pada ibu hamil masih terbatas.\n\nJika Anda tidak sadar hamil saat menerima vaksin, tidak perlu khawatir, dan Anda bisa melanjutkan vaksinasi dosis lanjutan setelah melahirkan.

Apakah vaksin HPV berbahaya untuk kesuburan?

Tidak. Tidak ada bukti yang menunjukkan vaksin HPV berdampak negative terhadap kesuburan

Apakah masih perlu Pap smear setelah divaksin HPV?

Ya, tetap perlu. Vaksin HPV tidak menggantikan Pap smear. Vaksin HPV melindungi 90% kasus kanker serviks, namun tidak 100%. Skrining rutin dengan Pap smear atau tes IVA setiap 3-5 tahun tetap dianjurkan setelah usia 21 tahun atau setelah aktif secara seksual.

Apa saja efek samping vaksin HPV?

Efek samping vaksin HPV bersifat ringan dan sementara, seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan, sakit kepala, demam ringan, lemas, dan nyeri otot atau sendi. Efek samping yang lebih serius seperti reaksi alergi parah jarang terjadi, dan jika mengalami kesulitan bernapas atau pembengkakan pada wajah, segera cari pertolongan medis.

Berapa lama perlindungan vaksin HPV bertahan?

Perlindungan dari vaksin HPV bersifat jangka panjang, dengan data yang menunjukkan perlindungan bertahan setidaknya minimal 10-15 tahun, dan perlindungan ini mungkin seumur hidup jika seluruh dosis yang diperlukan (dua dosis untuk usia 9-14 tahun, atau tiga dosis untuk usia 15 tahun ke atas).

Bolehkah vaksin HPV saat sedang menstruasi?

Ya, Anda boleh menerima vaksin HPV saat sedang menstruasi. Vaksin HPV dapat diberikan kapan saja, termasuk saat sedang datang bulan.

💡 Fakta Penting

🎯 Pencegahan Terbaik

Vaksinasi sebelum terpapar virus HPV memberikan perlindungan optimal hingga 90%

⏰ Waktu Ideal

Usia 9-14 tahun adalah waktu paling efektif karena respons imun lebih kuat

🌍 Direkomendasikan WHO

Program vaksinasi HPV masuk dalam rekomendasi kesehatan global WHO